1. Blockchain untuk Pelacakan Produk Herbal
Proyek berbasis blockchain seperti TagOne dan VeChain mulai diadopsi oleh industri makanan dan herbal untuk memastikan keamanan dan keaslian produk. Blockchain memungkinkan pelacakan yang lebih transparan dan terverifikasi mengenai asal-usul bahan-bahan herbal, yang sangat penting dalam menghindari pemalsuan dan memastikan kualitas bahan alami.
-
TagOne: Proyek ini menggunakan teknologi blockchain untuk memverifikasi keaslian dan kualitas produk herbal dari produsen ke konsumen. Pengguna dapat melacak rantai pasok herbal dengan memverifikasi apakah produk tersebut sesuai dengan standar dan apakah sudah teruji kualitasnya.
-
VeChain (VET): Platform blockchain ini telah digunakan dalam pelacakan rantai pasokan makanan, termasuk bahan herbal. Dengan blockchain, konsumen dapat melacak sumber bahan herbal yang mereka beli, dari petani hingga ke meja mereka.
2. Platform Pembayaran dengan Cryptocurrency untuk F&B
Beberapa restoran dan kafe mulai menerima pembayaran dengan cryptocurrency untuk menawarkan alternatif pembayaran yang lebih cepat dan lebih murah. Hal ini memungkinkan pengusaha di sektor F&B untuk menjangkau pelanggan yang lebih tech-savvy dan memungkinkan transaksi yang lebih aman.
-
PundiX: Sebuah proyek yang mengembangkan perangkat POS (point of sale) yang memungkinkan merchant menerima pembayaran cryptocurrency di toko mereka. Meskipun tidak khusus untuk sektor herbal atau F&B, beberapa restoran dan kedai kopi menggunakan PundiX untuk memungkinkan pembayaran dengan Bitcoin dan token lainnya.
3. Loyalitas Pelanggan Berbasis Token
Industri F&B dan bahkan sektor herbal kini mengadopsi sistem loyalitas berbasis token. Dengan menggunakan blockchain dan cryptocurrency, perusahaan dapat mengeluarkan token yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk membeli produk, mendapatkan diskon, atau bahkan bertukar token di platform lain.
-
Qiibee: Platform loyalty berbasis blockchain yang memungkinkan restoran dan bisnis F&B menawarkan program loyalitas berbasis token. Pelanggan dapat mengumpulkan token yang kemudian dapat dipakai untuk pembelian produk atau ditukar dengan token dari bisnis lainnya.
4. Crowdfunding dan Pembiayaan Bersama dengan Crypto
Beberapa perusahaan herbal atau F&B juga mulai menggunakan teknologi blockchain untuk melakukan crowdfunding atau pembiayaan proyek mereka. Melalui token atau NFT, bisnis bisa mendapatkan dana dari komunitas mereka, yang memungkinkan mereka mengembangkan produk baru atau meningkatkan operasional mereka.
-
RestoNFT: Ini adalah proyek yang memungkinkan investor atau pelanggan untuk membeli NFT yang memberikan mereka hak atas sebagian dari keuntungan restoran atau produk F&B. Ini adalah cara baru untuk membiayai proyek bisnis di sektor F&B menggunakan teknologi crypto.
5. Proyek Crypto yang Terkait dengan Keberlanjutan dalam F&B dan Herbal
Beberapa proyek crypto juga mulai memperhatikan keberlanjutan dalam produksi makanan dan herbal. Mereka menggunakan blockchain untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam produk adalah ramah lingkungan dan diproduksi secara berkelanjutan.
-
OpenSC: Platform ini menggunakan teknologi blockchain untuk memverifikasi dan mengesahkan klaim keberlanjutan dalam rantai pasok makanan. Ini memungkinkan konsumen untuk memastikan bahwa produk makanan dan herbal yang mereka beli memenuhi standar keberlanjutan yang tinggi.
Kesimpulan
Meskipun adopsi crypto di sektor herbal dan F&B masih dalam tahap awal, ada beberapa proyek yang menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi operasional. Dari pelacakan produk herbal dengan blockchain, hingga sistem loyalitas berbasis token, teknologi crypto menawarkan berbagai cara untuk merevolusi industri ini. Ke depannya, kita mungkin akan melihat semakin banyak perusahaan F&B dan herbal yang memanfaatkan crypto untuk memperbaiki cara mereka berbisnis dan melayani pelanggan.